Minggu, 11 Juli 2010

Belalang Goreng, Cemilan Favorit Gunungkidul

Yogyakarta, Belalang kayu, serangga hama tanaman petani, ternyata bisa jadi oleh-oleh khas Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta karena sering dibeli orang dari luar daerah.

Sejumlah penjaja serangga tersebut yang banyak dijumpai di pinggir jalan jurusan Semanu-Wonosari dan Paliyan-Trowono, Kamis (28/3), mengungkapkan, penggemar belalang kayu itu tidak hanya terbatas pada penduduk setempat, namun juga orang dari luar daerah, di antaranya Yogya, Bantul, Sleman yang kebetulan berkunjung ke Gunungkidul.

Bahkan, warga dari Jakarta dan Bandung sering mampir untuk sekedar membeli belalang kayu itu, kemudian dibawa pulang keasalnya untuk makanan kecil atau lauk pauk, kata Suparto dan Narto, penjaja belalang yang mangkal dipinggir jalan Semanu-Wonosari.

Menurut Narto, para penjaja belalang sudah punya kesepakatan antara sesamanya, menjual dengan harga per renteng isi 10 ekor harga Rp.1.000. Pada hari baik, yakni Sabtu dan Minggu mereka mampu menjual rata-rata 10 sampai 20 renteng, sehingga pulang kerumah membawa uang antara Rp10� Rp 20 ribu.

"Jika hari sedang hujan omset penjulannya menurun, kadang-kadang hanya laku lima renteng, bahkan pernah tidak laku sama sekali. Andaikan tidak laku, terpaksa dimasak sendiri atau diberikan pada tetangga dekat," katanya.

Hal yang sama juga dialami Suparto, dirinya menjajakan belalang sejak tiga tahun terakhir ini bersama-sama temannya dari satu desanya. Setiap hari, mendapat hasil sekitar Rp.10 ribu, tergantung jumlah pembelinya, semakin banyak yang membeli dapat dipastikan uang yang dibawa pulang juga bertambah.

Sementara itu, di Pasar Munggi Semanu Belalang dijajakan sudah dalam keadaan matang yakni digoreng, rasanya cukup gurih dan empuk cocok untuk lauk atau hanya untuk makanan ringan.

"Namun harus hati-hati bagi orang yang tidak cocok makan belalang karena dapat menyebabkan alergi atau gatal-gatal pada kulit," kata Ny Diarti, pemilik warung makan di Terminal Munggi.

Menurut dia, warung makan miliknya hampir setiap hari menyediakan menu belalang goreng. Makanan itu cukup digemari oleh para pelanggannya, bahkan ada pembeli dari luar daerah yang menyempatkan diri mecicipi belalang goreng dari warungnya.

Belalang goreng tersebut, dijual dengan harga Rp.500 per bungkus isi lima ekor. Setiap hari, laku sekitar 30 bungkus, katanya. [Tma, Ant]

Sumber: Gatra.com

Minggu, 04 Juli 2010

Mie Belalang Bikinan Mahasiswa UNY

Yogyakarta, KR.com - Belalang kayu dapat dijumpai sepanjang tahun, sedangkan belalang sawah banyak dijumpai pada musim penghujan. Di balik tubuh mungilnya itu, ternyata terkandung zat makanan yang enak dan bergizi. Bahkan bisa dibuat bahan makanan seperti mie.

MIE belalang ini adalah hasil dari penelitian kreatif sekelompok mahasiswa UNY. Mereka ini, yakni Nanik Hidayati, Ria Nurindah, Cahyani Eka Romadhoni (jurusan Pendidikan IPA), Arinda Ekaningsih (jurusan Fisika F-MIPA) dan Dwiningsih (jurusan Manajemen FISE).